Kunjungan Mahasiswa Magang Jurusan Agribisnis ke Petani Sayuran
Senin (22/7), Dalam kesempatan kali ini mahasiswa magang mengunjungi kebun sayuran yang dimiliki oleh Pak Haris di Jl. Kebangkitan Nasional, Gang Merpati. Kunjungan didampingi oleh Melia Puspitasari, S.P, M.P., dan Serom, S.ST. SobatSIP, Pak Haris ini berpengalaman dalam menanam berbagai tanaman sayuran di lahan gambut diantaranya menanam cabe, tomat, bawang daun, seledri, kangkung, bayam dan lain-lain. Menurut Pak Haris dalam budidaya sayuran di lahan gambut cukup menguntungkan, mengingat perputaran tanaman sayuran lebih singkat dari tanaman lainnya.
Lahan gambut sangat berpotensi dalam pengembangan tanaman hortikultura termasuk tanaman sayuran. Dalam usaha pertanian di lahan gambut terdapat juga masalah abiotik dan biotik. Masalah abiotik meliputi kemasaman tanah, genangan air, dan ketersediaan hara makro dan mikro terutama, P,K, Ca, Mg, Za, Cu, dan B yang rendah, serta daya sangga tanah rendah (Widdjaja Adhi, 1986). Adapun masalah biotik diantaranya adalah gangguan hama, serangga, penyakit dan gulma. Lahan gambut banyak digunakan dalam usaha pertanaman sayuran. Namun, tidak semua lahan gambut dapat digunakan sebagai lahan pertanian karena jenis tanah mineral dibawahnya dan kematangan lahan gambutnya sendiri yang menentukan kesuburan tabah gambut tersebut.
Selain itu, kualitas air juga sangat menentukan tingkat kesuburan lahan gambut. Gambut yang dipengaruhi air sungai, air payau atau air laut lebih kaya akan unsur hara dibandingkan dengan gambut yang hanya bersumber dari air hujan saja. Menurut Pak Haris masalah utama di lahan miliknya dan sekitarnya adalah banjir yang tidak dapat dikendalikan sehingga dapat merusak pertanaman. Oleh karena itu perlunya dilakukan normalisasi saluran air untuk mengatasi banjir tersebut.